Wednesday, August 23, 2017

Apa Itu Katarak? Gejala, Penanganan Katarak

Katarak ialah keruh pada lensa mata yang biasanya bening sehingga mengaburkan penglihatan. dan katarak tidak menyebabkan rasa sakit.
Sedangkan lensa mata ialah bagian transparan yang ada pada belakang pupil (titik hitam di tengah mata l) berfungsi memfokuskan cahaya pada lapisan retina. Dengan adanya katarak tersebut, kejernihan lensa pada mata akan berkurang serta cahaya yang masuk ke mata pun menjadi terhalang. Seiring dengan  bertambahnya usia seseorang, biasanya lensa mata perlahan-lahan akan menjadi keruh dan juga berkabut. Katarak ialah penyakit yang biasanya terjadi ketika bertambah tua. Banyak pengidap katarak yang akhirnya membutuhkan operasi agar mengganti lensa yang rusak dengan lensa buatan.
Katarak merupakan penyebab utama kebutaan. Katarak juga bisa terjadi pada bayi dan juga anak-anak, walaupun kemungkinannya sangat kecil. Katarak biasanya ditemukan pada orang yang lanjut usia dan disebut sebagai katarak manula.

Penyebab dan Faktor Risiko Katarak pada Manula
Hingga sampai saat ini penyebab katarak belum di ketahui secara pasti. dan seiring dengan bertambahnya usia, protein yang membentuk lensa mata pun akan berubah, termasuk kandungan airnya. hal ini yang memungkinkan lensa mata yang awalnya bening, berubah menjadi keruh. sedangkan alasan lain di balik proses penuaan yang bisa berujung pada perubahan protein di lensa mata belum diketahui. Walaupun begitu ada beberapa faktor lain yang semakin menambah risiko terkena katarak. Di antaranya adalah:
Riwayat katarak dalam keluarga.
Kekurangan vitamin dan pola makan tidak sehat
Mengkonsumsi minuman keras dalam jumlah yang banyak terus menerus
Merokok.
Mata yang terpapar sinar matahari untuk kurun waktu yang lama.
Penyakit-penyakit tertentu, contohnya diabetes, peradangan di bagian tengah mata (uveitis) dalam jangka panjang.
Konsumsi obat kortikosteroid berdosis tinggi dalam waktu yang lama.
Pernah melakukan operasi mata.
Pernah mengalami cedera pada mata.

Gejala-gejala Katarak

Katarak biasanya menyerang pada kedua mata dengan tingkat keparahan yang kemungkinan juga berbeda-beda dan juga tidak bersamaan. Katarak bisa berkembang selama bertahun-tahun dan tidak terasa oleh si penderita.
Katarak tidak mengakibatkan rasa sakit ataupun iritasi. Sang penderita biasanya akan mengalami penglihatan yang samar-samar atau berkabut. Lalu muncul bintik atau bercak ketika penglihatannya kurang jelas. Hal-hal di bawah ini dapat mempengaruhi pandangan dengan cara-cara seperti:
Mata yang sensitif saat terkena cahaya yang menyilaukan.
Susah melihat ketika cahaya remang-remang teerutama pada malam hari atau juga sangat terang.
Semua yang terlihat menjadi ganda.
Semua yang terlihat seperti mempunyai semburat kuning ataupun cokelat.
Ukuran lensa pada kacamata yang sering berubah.
Di sekeliling cahaya terang contohnya lampu mobil atau lampu jalan  seperti ada lingkaran cahaya.
Warna yang terlihat menjadi memudar atau tidak jelas.
Konsultasikan dengan ahli lensa kacamata (optisien) apabila pada penglihatan Anda terdapat perubahan secara tiba-tiba.
Ahli lensa kacamata akan memeriksa mata dengan oftalmoskop. Alat tersebut akan memperjelas tampilan mata dan mengeluarkan cahaya terang sehingga ahli lensa bisa melihat bagian dalam mata Anda, termasuk kondisi lensa mata.
Apabila terdapat katarak pada mata. Maka Anda akan dianjurkan berkonsultasi dengan dokter spesialis mata yang bisa memberikan diagnosis dan menangani pengobatan Anda.

Pengobatan Katarak Pada Lanjut Usia
Kacamata dan lampu yang lebih terang kemungkinan dapat membantu katarak yang masih ringan. Walaupun begitu, katarak trrsebut akan berkembang seiring berjalannya waktu dan pada akhirnya penderita akan membutuhkan operasi.
Satu-satunya langkah pengobatan katarak yang paling efektif ialah operasi. Efek penyembuhan dari operasi tersebut akan sangat signifikan, terutama untuk penderita dengan kondisi katarak yang telah menghambat aktifitas sehari-hari.
Pada operasi katarak, lensa yang keruh akan diangkat kemudian diganti dengan lensa plastik bening. Operasi tersebut biasanya dilakukan dengan pembiusan lokal supaya mata menjadi mati rasa.
Setelah selesai operasi, dokter biasanya akan menganjurkan penggunaan dua jenis obat tetes pada mata. Obat tetes yang mengandung antibiotik guna mencegah infeksi dan yang mengandung steroid agar mengurangi pembengkakan.

selain itu juga, penggunaan obat tetes, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari selama masa pemulihan. Hal tersebut dilakukan supaya mencegah infeksi ataupun komplikasi. Kegiatan yang harus dijauhi meliputi menggosok mata, berenang, aktivitas fisik yang berat contohnya menggendong anak atau menggeser perabotan, dan menggunakan kosmetik pada mata seperti eyeliner, eyeshadow, Anda perlu berhati-hati untuk menjaga kebersihan mata ketika berada di tempat yang berangin, berdebu serta pada saat keramas.


EmoticonEmoticon