Monday, December 18, 2017

Apa itu Penyakit Graves? Penyebab - Risiko - Cara Mengobati

Penyakit Graves, atau disebut dengan Basedow ialah gangguan sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan kelenjar tiroid menjadi agresif. Tiroid merupakan kelenjar endokrin yang mempunyai peran penting dan terletak di leher dimana hormon tiroid diproduksi agar mengontrol aktivitas tubuh. Apabila kelenjar tiroid terlalu aktif dan memproduksi lebih banyak hormon tiroid, maka akan mengakibatkan hipertiroidisme Penyakit graves lebih sering menyerang wanita dibanding pria. Namun, penyakit ini bisa dicegah dengan cara mengurangi faktor risikonya.

Penyebab Penyakit Graves

Penyakit Graves disebabkan oleh kejanggalan sistem kekebalan tubuh (penyakit autoimun). sistem kekebalan tubuh akan menyerang jaringan didalam tubuh secara perlahan dan akhirnya mengakibatkan kelainan pada kelenjar tiroid. hal itulah yang menyebabkan kelenjar tiroid mengeluarkan hormon lebih banyak dari biasanya. Penyakit ini dapat diturunkan namun tidak menular.

Tanda Dan Gejala Penyakit Graves


Tanda dan gejala yang paling umum dari penyakit graves ini antara lain:
  • mengidam suatu makanan tertentu
  • produksi keringat berlebih
  • siklus menstruasi tidak teratur
  • detak jantung menjadi lebih cepat
  • tubuh gemetar
  • berat badan menurun secara drastis
  • gelisah, kelelahan, cemas
  • dada menjadi lebih besar dari biasanya (pada pria)
  • konsentrasi berkurang
  • terjadi masalah pada penglihatan, pandangan kabur atau ganda 
  • tonjolan bola mata 
  • gondok
  • sering kencing

Fakta Risiko

Ada banyak faktor untuk terkena penyakit ini, diantaranya
  1. stres mental dan fisik
  2. kehamilan
  3. merokok
  4. riwayat keluarga: seseorang akan mempunyai risiko lebih tinggi bila anggota keluarganua pernah mengalami penyakit graves
  5. jenis kelamin: perempuan mempunyai risiko lebih tinggi dibanding laki-laki
  6. usia: penyakit graves cenderung terjadi pada orang yang berusia di bawah 40 tahun
  7. gangguan kekebalan tubuh lainnya: orang yang memiliki gangguan kekebalan tubuh misalnya diabetes tipe 1 atau rheumatoid arthritis cenderung lebih berisiko terkena penyakit ini

Komplikasi Penyakit Graves

Apabila penyakit graves tidak segera ditangani makan bisa berujung komplikasi yang membahayakan kesehatan penderitanya. berikut komplikasi yang bisa terjadi Gangguan pada jantung. Komplikasi yang biaa dialami ialah kelainan ritme detak jantung, perubahan pada struktur dan otot jantung, serta berkurangnya kemampuan jantung memompa dan menyalurkan darah ke seluruh tubuh.
Kondisi badai tiroid (thyroid storm), atau cepatnya laju produksi hormon tiroid secara berlebihan atau dikenal thyrotoxic crisis. Hal ini dipicu oleh hipertiroidisme parah yang tidak mendapat penanganan dan tergolong kondisi langka dan sangat berbahaya untuk penderita. Beberapa gejala yang menandakan thyroid storm, antara lain demam,  keringat berlebih, muntah, diare, kejang, mengigau, tekanan darah rendah, koma. Keadaan tersebut wajib mendapat penanganan di rumah sakit secepatnya.

Keropos tulang atau osteoporosis. Banyaknya hormon tiroid juga berdampak pada kemampuan tubuh menyerap kalsium kedalam tulang. Hal ini mengakibatkan kekuatan tulang menjadi berkurang sehingga menjadi mudah rapuh.

Kondisi kehamilan terganggu. Beberapa komplikasi penyakit Graves pada masa kehamilan, antara lain disfungsi tiroid pada janin,  kelahiran prematur, menurunnya perkembangan janin, tekanan darah tinggi pada ibu (preeklamsia), gagal jantung pada ibu, bahkan hingga keguguran.
Pengobatan Penyakit Graves

Tujuan utama pengobatan penyakit Graves ialah agar mengurangi kelebihan produksi hormon tiroid beserta dampaknya untuk tubuh. Tindakan pengobatannya meliputi:
Terapi yodium radioaktif. Terapi ini akan menghancurkan sel tiroid yang aktif dan mengecilkan kelenjar tiroid dengan demikian akan mengurangi gejala secara bertahap. Terapi ini tidak direkomendasikan untuk ibu hamil, ibu yang menyusui, dan penderita yang mempunyai masalah dengan mata atau penglihatan karena bisa membuat gejala memburuk. Pasien kemungkinan membutuhkan terapi lanjutan agar mengembalikan jumlah hormon tiroid yang berkurang akibat dari terapi yodium radioaktif.

Obat-obatan antitiroid. Obat-obatan tersebut akan mengganggu produksi hormon tiroid yang dipicu oleh yodium. Selain sebagai terapi tunggal, pengobatan ini juga bisa diberikan sebelum ataupun sesudah pasien melakukan terapi yodium radioaktif sebagai pengobatan pelengkap. Penggunaan obat-obatan pada wanita hamil membutuhkan konsultasi dokter terlebih dahulu. Methimazole dan propylthiouracil (PTU) termasuk kedalam golongan obat-obatan ini.

Obat-obatan penghambat beta. Obat-obatan tersebut akan menghalangi serta mengurangi efek berlebihan dari hormon tiroid pada tubuh, antara lain detak jantung tidak beraturan, keringat berlebih,  gelisah, tremor, dan diare. Propanolol, Nadodol, Metoprolol, dan Atenolol, termasuk kedalam golongan obat-obatan ini.

Pembedahan. Cara ini dilakukan dengan mengangkat sebagian atau seluruh tiroid pada pasien. Langkah ini mempunyai risiko kerusakan pada pita suara pasien. Selain pita suara, kelenjar-kelenjar kecil yang berdekatan dengan kelenjar tiroid akan berisiko terkena efek samping dari pembedahan, Kelenjar-kelenjar kecil yang juga disebut dengan kelenjar paratiroid ini ialah penghasil hormon yang mengendalikan produksi kalsium dalam darah. Dengan diangkatnya tiroid, pasien kemungkinan akan membutuhkan perawatan supaya kadar hormon tiroid yang normal kembali terpenuhi.

Terdapat beberapa langkah pengobatan yang bisa dilakukan dirumah supaya kesehatan fisik dan mental tetap terjaga,
  • Menjaga pola makan. Hormon tiroid mempunyai peranan penting dalam proses metabolisme tubuh. Seseorang dengan kondisi hormon tiroid yang normal atau membaik akan mengalami kenaikan berat badan sebagai penandanya. Silahkan berdiskusi dengan dokter Anda mengenai pilihan menu makanan dengan kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh.
  • Latihan fisik bisa membantu mengurangi osteoporosis.
  • Mengurangi stres agar dapat mengurangi efek gejala ataupun penyakit graves itu sendiri.


EmoticonEmoticon