Saturday, April 29, 2023

Penyebab Penyakit Rematik, Faktor, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan

Tahukah Anda bahwa Rematik atau rheumatoid arthritis ialah penyakit yang ditandai dengan rasa nyeri dan peradangan pada sendi. Kondisi tersebut merupakan penyakit autoimun, yakni kondisi saat sistem imun yang ada pada tubuh menyerang sel-sel tubuhnya sendiri. Dalam hal ini, area persendian ialah area yang diserang oleh sistem imun pengidap rematik. Dampaknya, peradangan kronis dan nyeri yang hebat pada sendi yang terserang pun terjadi. Gejala yang timbul  biasanya menyakitkan, kronis, dan progresif, semakin lama semakin memburuk dari waktu ke waktu. 

Diagnosis dan pengobatan dini mampu memperlambat perkembangan penyakit rematik ini.  Penyakit Rematik kerap kali dikelompokkan dalam penyakit radang sendi atau arthritis. Akan tetapi, rematik sendiri sebenarnya mencakup banyak kondisi lain, seperti rheumatoid arthritis, osteoarthritis, sindrom Sjögren, ankylosing spondylitis, dan lupus. Rematik lebih sering dikenal sebagai penyakit yang menyerang sistem otot dan tulang. Padahal, rematik juga bisa menyebabkan kerusakan pada organ lain, seperti : jantung, paru-paru, sistem saraf, ginjal, mata dan kulit,. Jika penderita tidak segera ditangani, maka penyakit rematik dapat mengakibatkan  berbagai masalah. 

Penyebab Rematik
Sampai saat ini belum diketahui apa penyebab sebagian besar rematik. Tapi, ada beberapa kondisi yang diduga kuat terkait dengan masing-masing jenis penyakit ini, yakni

1 Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid arthritis terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan-jaringan yang membentuk sendi. Kondisi ini diduga terkait dengan faktor keturunan (genetik), juga infeksi virus dan bakteri.

2.Sindrom Sjögren
Sindrom Sjögren terjadi saat sistem kekebalan tubuh keliru menyerang kelenjar penghasil cairan, seperti air liur dan air mata. Sama seperti pada rheumatoid arthritis, kondisi tersebut diduga terkait dengan kelainan genetik yang disertai infeksi bakteri dan virus.

3. Ankylosing Spondylitis
Ankylosing spondylitis ialah peradangan pada bantalan di area tulang belakang, yang ditandai dengan kaku dan nyeri pada tulang belakang. Penyebab kondisi tersebut belum diketahui secara pasti, namun diduga berhubungan dengan kelainan pada gen HLA-B27.

4 Lupus
Lupus terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringan sehat. Kondisi ini mengakibatkan peradangan di berbagai organ tubuh, seperti ginjal, sendi, kulit,, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru. Penyebab terjadinya penyakit lupus masih belum diketahui. akan tetapi, paparan sinar matahari, infeksi, dan obat-obatan tertentu, diduga dapat memicu kemunculan gejala lupus.

5.Artritis Psoriasis
Artritis psoriasis ialah radang sendi yang terjadi pada penderita psoriasis. kondisi teraebut mengakibatkan sistem kekebalan tubuh tidak hanya menyerang kulit, tapi juga sendi.

Artritis psoriasis diduga terkait dengan kelainan genetik dan faktor keturunan. Selain itu, kondisi Artritis psoriasis juga dapat dipicu adanya trauma fisik, serta infeksi virus dan bakteri.

Faktor Risiko Penyakit Rematik
Disamping kondisi yang dipaparkan di atas, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit rematik, yaitu :

1. Usia
Risiko terkena rematik, terutama rheumatoid arthritis, makin meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

2. Jenis Kelamin
Perempuan lebih berisiko terserang rheumatoid arthritis, lupus, atau sindrom Sjögren. Sementara, ankylosing spondylitis diketahui lebih sering terjadi pada pria.

3. Infeksi
Paparan infeksi diperkirakan mampu memicu perkembangan penyakit rematik, seperti lupus serta skleroderma.

4. Kondisi Tertentu
Rematik lebih berisiko dialami oleh orang yang mengidap kondisi tertentu, misalnya penyakit ginjal, hipertensi, hipertiroidisme, obesitas, diabetes, trauma, aus yang berlebihan pada sendi, dan menopause dini.

5. Faktor Lingkungan
Paparan asap rokok dan polusi udara diduga dapat meningkatkan risiko rematik.

Gejala Rematik
Biasanya, gejala penyakit rematik pada tiap penderita berbeda dikarenakan perbedaan respon imun tiap orang. Berikut ini ialah gejala yang paling umum ditemui pada penyakit rematik :
✔️ Nyeri sendi
✔️ Pembengkakan di sendi.
✔️ Kekakuan pada sendi.
✔️ Hangat dan kemerahan di area sendi.
✔️ Kelelahan
✔️ Demam
✔️ Penurunan berat badan

Pengobatan Rematik
Pengobatan penyakit rematik biasanya berfokuus untuk menurunkan dan menghilangkan peradangan yang terjadi. Walaupun begitu, penyakit rematik tidak dapat disembuhkan secara total. 

Obat-obatan yang dapat diberikan kepada penderita penyakit rematik, ialah

Obat anti radang golongan nonsteroid.
Obat anti radang golongan steroid.
Vitamin dan suplemen lainnya.
Selain obat-obatan, perawatan lain diresepkan untuk penyakit rematik, termasuk:

Latihan khusus.
Terapi fisik.
Terapi panas dan dingin.
Belat dan alat bantu lainnya.
Operasi.

Untuk penyembuhan penyakit rematik Anda juga dapat memakai Alat Terapi Sol Sepatu yang mempunyai magnet pada titik-titik tertentu, sehingga berfungsi untuk terapi kesehatan anda, melancarkan peredaran darah, meningkatkan stamina tubuh. Anda akan merasakan kaki serasa dipijat saat memakai sol tersebut. Gunakan sol sepatu ini kemana saja guna meningkatkan kebugaran tubuh dan rasakan sensasi pijit kaki pada saat kaki terkena titik-titik magnet.

Terapi kaki dapat Anda rasakan manfaatnya berkat teknologi magnet yang ada pada sol sepatu tersebut

Anda dapat dengan mudah memotong agar sesuai dengan ukuran sepatu Anda. Terdapat marking ukuran sepatu pada sol ini sehingga Anda cukup mengikuti marking tersebut saat memotong sol ini.

Pola terapi sol sepatu magnet ini bekerja pada titik-titik tertentu pada telapak kaki anda. Anda akan merasakan tubuh yang lebih fit dan sehat dengan pemakaian sol sepatu ini secara berkala.

Pencegahan Rematik
Saat ini belum ada cara yang diketahui untuk mencegah rematik tertentu, termasuk ankylosing spondylitis, fibromyalgia, asam urat, radang sendi menular, penyakit Lyme, lupus, radang sendi psoriatik, serta radang sendi rematik.

Tetapi, dalam beberapa kasus, menghindari atau mengurangi pemicu tertentu mampu membantu mencegah flare. Untuk lupus, penting untuk menghindari pemicu umum, misalnya stres, infeksi, obat-obatan tertentu, dan sinar matahari berlebih.

Untuk asam urat perlu menghindari diuretik (digunakan dalam mengobati tekanan darah tinggi), minuman beralkohol, atau mengonsumsi makanan dan minuman tinggi fruktosa (seperti soda) atau terlalu banyak memakan kaya purin (seperti daging merah, otot, kerang dan ikan tuna).


EmoticonEmoticon