Tuesday, September 19, 2017

Mengenal Darah Rendah atau Hipotensi, Penyebab Ciri-ciri dan Penanganan

Tekanan darah rendah merupakan sebuah ukuran dari jantung agar memompakan darah untuk bersirkulasi keseluruh tubuh. Sirkulasi darah tersebut akan menekan dinding-dinding pembuluh darah. Tekanan darah akan memompa darah ke arteri tubuh serta di kembalikan lagi ke jantung melalui pembuluh vena. Perbedaan tekanan ini yang mengakibatkan adanya tekanan darah tinggi atau hipertensi, tekanan darah normal  dan tekanan darah rendah atau hipotensis.  

Penyebab Hipotensi

Sebenarnya tekanan darah dapat berubah sepanjang hari, tergantung pada kegiatan yang dilakukan dan hal tersebut dianggap normal. Ada banyak faktor yang mengakibatkan tekanan darah rendah, misalnya karena faktor usia, cuaca dan pengobatan.

Pada cuaca udara yang lebih panas dapat membuat tekanan darah menjadi menurun. Orang yang rajin berolahraga biasanya biasanya mempunyai tekanan darah yang lebih rendah. Selain itu, apabila Anda baru mengonsumsi makanan, maka tekanan darah anda dapat  menurun dikarenakan banyak darah yang mengalir menuju ke saluran pencernaan agar mencerna serta menyerap makanan.
Bahkan tekanan darah pada siang dan malam hari juga berbeda. Umumnya siang hari tekanan darah meningkat, dan malam hari akan lebih rendah.

Mengenal Darah Rendah atau Hipotensi, Penyebab Ciri-ciri dan Penanganan

Penyebab hipotensi karena  penyakit tertentu

Hipotensi dapat disebabkan karena kondisi atau penyakit tertentu, berikut beberapa diantaranya :
  • Hipotensi ortostatik. Gejala ini umumnya muncul ketika Anda berubah posisi secara tiba-tiba. Seseorang yang mengalami hipotensi ortostatik mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebanyak 15-30 mm Hg saat berdiri dari berbaring atau duduk. 
  • Anemia. Anemia ialah keadaan dimana kandungan hemoglobin dalam darah rendah. Salah satu gejala anemia ialah tekanan darah rendah.
  • Neurally mediated hypotension. Hal ini umumnya terjadi ketika seseorang berdiri terlalu lama, sehingga aliran darah berkumpul  dibagian bawah tubuh.
  • Perdarahan hebat. Hilangnya darah dalam jumlah yang besar pada tubuh akan menurunkan asupan darah ke jaringan di tubuh, hingga tekanan darah tubuh akan menurun drastis. Ini merupakan kondisi mengancam nyawa yang memerlukan penanganan medis secepatnya.
  • Penyakit saraf. Yang dimaksud penyakit saraf disini salah satunya ialah penyakit Parkinson yang dapat mengakibatkan hipotensi saat menjangkiti sistem saraf, dan mengontrol fungsi tubuh secara otonom misalnya mengendalikan tekanan darah.
  • Dehidrasi. Dehidrasi terjadi karena kekurangan cairan pada tubuh dan dapat diakibatkan karena kurang minum, diare dan puasa.
  • Penyakit jantung.  penyakit jantung mengakibatkan darah tidak dapat di pompa dengan baik oleh jantung ke seluruh tubuh. Alhasil, tekanan darah juga akan menurun.
  • Anafilaisis atau reaksi alergi yang parah merupakan reaksi alergi parah yang berpotensi mengancam nyawa seseorang. Kondisi tersebut bisa menyebabkan rasa gatal yang sangat berlebihan, sesak napas, serta tekanan darah menurun secara drastis
  • Seposis atau Infeksi darah, Sepsis terjadi saat infeksi terjadi didalam jaringan mulai memasuki aliran darah. Alhasil tekanan darah juga akan iku menurun drastis. Kondisi tersebut mengancam nyawa penderita dan membutuhkan penanganan medis secepatnya.

Ciri-ciri hipotensi

Adapun ciri-ciri yang dapat dilihat dari keadaan fisik seseorang yang mengalami tekanan darah rendah.
  • Pusing, terjadi karena darah tidak dapat membawa oksigen yang cukup hingga ke otak. Sehingga penderita akan mengeluh pusing, berkunang-kunang. Hipotensi bisa mengakibatkan penderita pingsan. 
  • Nafas Cepat dan Dangkal. Hal tersebut karena reaksi paru-paru untuk mengimbangi ketidakmampuan darah untuk  mengikatkan oksigen yang akan diedarkan ke seluruh tubuh. Sesak nafas terjadi dikarenakan saat tekanan darah ke jantung melemah maka otot jantung dan otot intra tulang dada terganggu. Sehingga akan terjadi sesak nafas dan nyeri di dada.  terkadang dirasakan denyut jantung  terganggu atau tidak teratur
  • Mengantuk. Kurangnya supply oksigen akan membuat penderita hipotensi sering menguap, mengantuk. jarena darah yang berisi oksigen serta kaya akan nutrisi/energi terlalu lemah untuk dipomp ke otak.
  • Pucat, Tidak Bersemangat.
  • Perut mual
  • Haus yang berlebihan
  • Otak tidak mampu bekerja dengan baik

Penanganan Hipotensi atau Darah Rendah

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar mengurangi risiko hipotensi, yakni membatasi mengonsumsi minuman keras serta perbanyak minum air putih. Untuk Anda yang suka minuman berkafein, maka hindarilah minuman tersebut pada saat malam hari. Untuk pola makan, lebih baik  sering mengonsumsi makanan namun dengan porsi yang kecil karena lebih baik jika dibandingkan dengan mengonsumsi makanan dalam porsi besar apalagi dengan frekuensi lebih jarang. Usahakan untuk meningkatkan asupan garam karena dapat mencegah hipotensi.
Penderita hipotensi dianjurkan menghindari berdiri untuk waktu yang lama. Terutama untuk penderita hipotensi ortosatik, karena saat berdiri dari duduk atau berbaring, lakukanlah dengan perlahan-lahan. Apabila Anda mengonsumsi obat yang mengakibatkan efek samping hipotensi, dokter dapat merubah dosis obat tersebut atau juga dapat  memberikan alternatif lain

Pengobatan hipotensi harus dilakukan dari sebab dasarnya. Obat untuk mengatasi hipotensi umumbya diberikan untuk menambah jumlah darah ataupun mempersempit arteri supaya tekanan darah meningkat. Apabila Anda menjalani pengobatan, periksakanlah tekanan darah anda secara rutin. Apabila Anda mengalami efek samping, maka segera konsultasikan ke dokter, Begitupun untuk kondisi hipotensi  yang tidak kunjung reda atau tidak kunjung hilang, periksakan diri Anda ke instansi kesehatan terdekat agar terhindar dari  komplikasi kerusakan otak ataupun cedera kerika kehilangan keseimbangan.

simak juga


EmoticonEmoticon