Saturday, August 19, 2017

Apa Itu Epilepsi? Penyebab, Pengobatan, Dan Pencegahan Epilepsi

Penyakit epilepsi atau sering disebut ayan ialah suatu keadaan yang bisa menjadikan seseorang mengalami kejang-kejang secara berulang-ulang. Kerusakan atau juga perubahan yang ada dalam otak merupakan sebagain kecil penyebab kasus epilepsi. Tetapi pada kebanyakan kasus yang terjadi, penyebab epilepsi ini sendiri masih belum diketahui secara pasti.
Pada otak manusia terdapat neuron atau sel-sel saraf yang merupakan bagian dari sistem saraf. Tiap sel saraf tersebut saling berkomunikasi dengan menggunakan impuls listrik. Pada seseorang yang menderita epilepsi, kejang tersrbut terjadi saat impuls listrik tersebut dihasilkan secara berlebihan sehingga mengakibatkan gerakan tubuh yang tidak terkendali.
Gejala utama epilepsi ialah kejang-kejang, namun belum tentu seseorang yang mengalami kejang menderitai penyakit epilepsi. Di dalam dunia medis, seseorang dicurigai mengidap epilepsi setelah mengalami kejang lebih dari satu kali. Tingkat kejang pada penderita epilepsi berbeda-beda. Ada yang berlangsung beberapa detik dan ada  pula yang beberapa menit. bahkan ada yang mengalami kejang pada sebagian tubuh saja dan ada yang mengalami kejang total hingga mengakibatkan kehilangan kesadaran pada penderita.

Penyebab Adanya Epilepsi
Epilepsi dapat diderita pada semua usia,  walaupun kondisi ini terjadi ketika masa kanak-kanak. Berdasarkan penyebab terbagi menjadi dua, yaitu idiopatik dan simptomatik.
1. Epilepsi idiopatik atau disebut sebagai epilepsi primer ialah jenis epilepsi yang penyebabnya tidak diketahui. Sejumlah ahli menduga bahwa kondisi ini diakibatkan oleh faktor genetik atau keturunan.
2. Epilepsi simptomatik disebut dengan epilepsi sekunder ialah jenis epilepsi yang penyebabnya bisa diketahui. Sejumlah faktor, seperti luka berat yang ada pada kepala, tumor otak, dan stroke diduga dapat mengakibatkan  epilepsi sekunder.

Pengobatan dan komplikasi epilepsi
Sampai saat ini belum ada obat atau metode yang dapat menyembuhkan kondisi ini secara penuh. Walaupun begitu, obat antiepilepsi atau OAE bisa mencegah terjadinya kejang-kejang sehingga penderita bisa melakukan aktivitas sehari-hari secara normal.
Selain dari obat-obatan, penanganan epilepsi sebaiknya ditunjang dengan pola hidup yang sehat, misalnya olahraga secara teratur, tidak mengkonsumsi minum-minuman yang beralkohol dan diet khusus.
Alasan kenapa kejang-kejang pada penderita epilepsi yang perlu ditangani secara tepat ialah supaya menghindari terjadi situasi yang bisa membahayakan nyawa penderita. Misalnya tenggelam, terjatuh, atau mengalami kecelakaan ketika berkendara karena kejang-kejang.
Epilepsi ini juga dapat mengakibatkan kematian secara tiba-tiba dan mengalami epileptikus pada kasus yang jarang terjadi. Status epileptikus ialah kondisi saat penderita epilepsi mengalami kejang-kejang  lebih dari 5 menit ataupun mengalami serangkaian kejang pendek. Saat serangkaian kejang pendek terjadi, penderita epileptikus biasanya berada dalam keadaan yang tidak sadar sepenuhnya. Status epileptikus ini bisa mengakibatkan kerusakan pada otak secara permanen, bahkan bisa merenggut nyawa.

Pencegahan Epilepsi
Penyakit epilepsi bisa di cegah degan baik supaya tidak terjadi atau gejalanya tidak kambuh. Apabila  ingin mencegah epilepsi maka anda dapat mencoba cara yang ada di bawah ini
1. Mengatur tekanan darah
Tekanan darah bisa di kontrol dengan baik, supaya tetap stabil dan tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi. karena bila tekanan darah tidak stabil maka bisa memicu terjadinya epilepsi yang akan adanya kejang-kejang pada organ tubuh tertentu.
2. Menjaga asupan makanan
Asupan makanan juga harus dijaga dengan baik untuk penderita epilepsi, asupan makanan yang sehat tidak akan membuat tekanan darah meningkat ataupun terlalu rendah dapat di konsumsi. selain itu makanan yang mempunyai kadar kolesterol yang tinggi sebaiknya tidak dihindari atau tidak dikonsumsi.
3. Hindari stress
Supaya penyakit epilepsi ini tidak menyerang anda, maka cara yang bisa dilakukan supaya mencegahnya ialah dengan menghindari stress. Stress akan memberi tekanan pada otak dan juga bisa mengganggu sistem saraf. Sehingga seseorang yang mengalami stress, maka bisa memicu adanya epilepsi tersebut. 


EmoticonEmoticon