Wednesday, September 20, 2017

Apa Itu Disleksia?

Apa itu disleksia?

Disleksia merupakan gangguan kemampuan membaca dan menulis. Disleksia sering dianggap sebagai gangguan kemampuan membaca, kondisi tersebut meliputi ketidakmampuan menulis dengan baik. Atau dengan kata lain, disleksia dianggap sebagai sebuah gangguan kemampuan belajar, bukan hanya dalam membaca.
Disleksia sudah ada sejak dulu dan umum ditemui di masyarakat. Selain itu, perbedaan etnis, jenis kelamin, dan juga latar belakang sosioekonomi tidak berpengaruh terhadap disleksia.
Walaupun sudah terdapat berbagai riset serta penelitian mengenai disleksia, namun  masih banyak orang yang belum memahami kondisi tersebut. disleksia bukanlah sebuah tahapan belajar yang di alami oleh anak pada usia tertentu. Namun disleksia merupakan  kondisi seumur hidup, dan dapat menjadi sangat parah. Akan tetapi, sekarang ini sudah ada beberapa metode perawatan yang efektif agar mengatasi disleksia.
Apa Itu Disleksia?

Penyebab Disleksia

Salah satu penyebab disleksia ialah keturunan. Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa orang yang mempunyai anggota keluarga ataupun kerabat yang  disleksia, maka mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami disleksia. Sedangkan, beberapa ahli meyakini bahwa mereka yang disleksia tidak menggunakan bagian otak kiri mereka, bagian yang mengatur kemampuan mengeja serta membaca, dengan semestinya. Banyak orang mempercayai bahwa penderita disleksia mempunyai masalah dalam mengolah fonem, divisi terkecil dari suara saat sebuah kata diucapkan. Membaca dan juga menulis menjadi hal yang sulit untuk dilakukan karena otak harus merangkai huruf agar dapat membentuk kata, lalu kalimat, atau juga paragraf agar menjelaskan maksud secara tepat.

Gejala Disleksia

Biasanya gejala disleksia mulai muncul pada saat  penderita masih berusia muda. Beberapa gejala tersebut ialah :
  • Pendengaran lebih tajam
  • Khayalan kuat
  • Mempunyai masalah dengan penglihatan (walaupun hasilnya mungkin sebaliknya)
  • Sering kikuk atau mempunyai masalah saat berhubungan sosial
  • Mempunyai kemampuan menggambar ruang (visual-spatial) yang baik
  • Kreatif & pandai
  • Sulit membaca dan menulis
  • Pintar ketika berbicara
  • Buruk dalam menulis
  • Terlambat pada  belajar berbicara
  • Kesulitan belajar bahasa baru, terutama bahasa asing
  • Kebingungan ketika menulis dan membaca huruf, angka dan kata
  • Kesulitan mengikuti kegiatan sekolah
  • Kesulitan membaca arah

Pengobatan Disleksia

Tidak ada obat atau teknik pengobatan tertentu untuk disleksia. Diagnosis yang tepat sangatlah penting dalam menentukan tingkat kelemahan si penderita, sehingga dapat merancang metode pengobatan yang sesuai untuk si penderita Beberapa anak biaa menyesuaikan dirinya dengan lingkungan ruang kelas, akan tetapi kebanyakan tidak. Sehingga peran orangtua sangat dianjurkan agar memasukkan anak mereka ke tempat sekolah dengan kelas yang khusus ataupun yang menawarkan kegiatan belajar dan latihan tambahan supaya membantu anak mereka yang disleksia. Beberapa metode pembelajaran yang sudah  terkenal ialah Orton Gillingham dan Slingerland.
Anak yang mengalami disleksia dianjurkan agar menemui ahli terapi bahasa dan membaca dan seorang psikolog-saraf. Mereka sebaiknya juga menemui konsultan dan guru si anak. Disleksia bisa berdampak pada sikap serta perilaku terhadap kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sehingga sangatlah penting agar orangtua selalu mendukung anak mereka agar terus berlatih menulis, membaca, dan berbicara.

Simak juga;


EmoticonEmoticon