Apakah Anda pernah mendengar larangan tidak
boleh makan dan minum sambil berdiri? Atau bahkan tidak boleh makan dan minum
sambil berjalan? Lalu apa alasannya, dan mengapa demikian? Berikut adalah
alasan seseorang tidak boleh makan dan minum sambil berdiri dan berjalan.
Saat
air masuk ke dalam tubuh dengan posisi duduk maka air tersebut akan di saring
oleh sfringer. Sfringer merupakan struktur maskuler berotot yang dapat menutup dan membuka agar air kemih dapat lewat. Sfringer tersebut hanya bekerja saat
seseorang sedang duduk, saat seseorang makan dan minum dengan posisi berdiri,
maka minuman dan makanan tersebut akan langsung masuk ke dalam tanpa adanya
penyaringan sfringer terlebih dahulu.
Saat
seseorang meminum sesuatu, minuman tersebut akan langsung di salurkan ke
"pos-pos" penyaringan yang ada di ginjal. Saat seseorang meminum
sambil berdiri maka air yang diminum akan secara otomatis masuk tanpa di saring
terlebih dahulu. Dan air tersebut akan langsung menuju pada kamdung kemih, ini
hanya salah satu bahayanya meminum dengan posisi tubuh berdiri.
Bahaya Makan Dan Minum Sambil Berdiri!
Saat
air langsung menuju kandung kemih tanpa adanya penyaringan terlebih dahulu.
Maka akan terjadi pengendapan pada saluran ureter, karena adanya
kotoran-kotoran yang ada pada saluran ureter ini merupakan awal adanya
penyakit, penyakit yang biasanya muncul ialah kristal ginjal, seperti yang kita
tau, kristal ginjal merupakan penyakit yang berbahaya bagi tubuh kita.
Otot
dalam keadaan tegang
Saat
dalam kondisi berdiri, tubuh dalam keadaan tegang. Setiap organ keseimbangan
dalam pusat saraf sedang bekerja keras untuk mempertahankan semua otot tubuh
agar tetap tegak.Ini mengakibatkan seseorang tidak dapat mencapai ketenangan
yang merupakan syarat terpenting pada saat makan dan minum.
Ketenangan
tersebut hanya dapat di hasilkan saat seseorang dalam posisi duduk. Karena
syaraf berada dalam kondisi yang tenang dan tentunya tidak tegang, sehingga
sitem pencernaan akan siap untuk menerima makanan dan minuman.
Berakibat
pada syaraf
Saat
seseorang makan atau minum dalam keadaan berdiri atau bahkan berjalan maka
dapat berdampak pada refleksi saraf. yang diakibatkan oleh reaksi saraf otak
kesepuluh (saraf kelana) yang berada pada lapisan endotel yang mengelilingi
usus. Apabila
refleksi ini terjadi secara tiba-tiba dan keras maka dapat mengakibatkan tidak
berfungsinya saraf yang parah.
Asam
Lambung Naik
Apabila
seseorang makan dalam keadaan posisi sambil berdiri, maka akan terjadi reflux
asam lambung, asam lambung tersebut akan naik ke esofagus dan mengakibatkan
sel-sel kerongkongan teriritasi. Hal tersebut disebabkan pH asam lambung yang
sangat asam (pH nya 1-2,5), Hal tersebut ditandai dengan adanya gejala panas terbakar yang menyesak di dada
heartburn.
Apabila
seseorang tetap membiasakan makan dan minum dengan posisi berdiri dalam kurun
waktu jangka panjang, maka iritasi sel-sel kerongkongan akan berakumulasi mengakibatkan
kanker saluran esofagus
Makan
dan minum dalam keadaan duduk itu lebih sehat, dan lebih sopan. Hal itu dikarenakan apa yang kita minum atau makan
oleh seseorang, maka akan berjalan di dinding usus secara perlahan dan lembut.
Apabila seseorang minum sambil berdiri,
akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus dan menabraknya
dengan keras.
Apabila
hal itu terjadi berulang kali, dalam jangka waktu yang lama, maka dapat megakibatkan melar dan jatuhnya usus sehingga mengakibatkan disfungsi pencernaan. Lambung
dapat mengembang enam kali lipat ketika diisi sampai benar-benar penuh. Semakin
banyak makanan yang tertampung di dalam lambung, maka lambung akan bekerja
ekstra keras untuk mengeluarkan asam lambung lebih banyak.
Namun,
apabila lambung terlalu penuh, kelebihan asam lambung akan mengalir naik ke
esofagus. Begitupula ketika kita tidur atau berbaring setelah makan. Kebiasaan
berbaring atau tidur setelah makan, sama bahayanya dengan makan dan minum dalam
keadaan berdiri, karena iritasi sel
kerongkongan yang mengundang kanker esofahus dalam kurun waktu jangka panjang.
Simak juga
EmoticonEmoticon