Meningkatnya penyakit Campak dan Rubella dalam beberapa tahun terakhir ternyata di pengaruhi karena menurunnya jumlah partisipasi anak usia 9 bulan sampai 15 tahun yang akan diimunisasi Measles dan Rubella (MR). Pada 4 tahun terakhir, tren menurun menjadikan angka penderita campak rubella tersebut bertambah.
Setiap kali setelah melakukan vaksin anak akan mengalami kejadian pasca imunisasi. Namun efek sampingnya tidak membahayakan untuk anak sehingga masih tetap aman untuk divaksin. Pemberian vaksin Measles Rubella (MR) sudah dilakukan oleh pemerintah kita sejak awal bulan Agustus lalu. dan sudah lebih dari 12 juta anak sekolah telah mendapatkan vaksin MR.
Lalu Apakah Vaksin MR itu?
Vaksin MR ialah kombinasi vaksin Campak atau disebut Measles (M) beserta Rubella (R) untuk perlindungan penyakit Campak dan juga Rubella.
Apakah Vaksin MR itu aman?
Vaksin yang digunakan merupakan rekomendasi dari WHO dan juga sudah memiliki izin edar dari Badan POM. Vaksin MR ini 95% efektif guna mencegah penyakit Campak dan Rubella.Vaksin tersebut aman dan sudah digunakan di 141 negara lebih di dunia.
Siapa yang seharusnya mendapatkan Imunisasi MR tersebut?
Imunisasi MR diberikan pada semua anak minimal usia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun saat kampanye imunisasi MR. Kemudian, imunisasi MR masuk kedalam jadwal imunisasi rutin dan diberikan kepada anak usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 sekolah dasar atau sederajat untuk menggantikan imunisasi Campak.
Apakah imunisasi MR mempunyai efek samping?
Imunisasi MR tidak memiliki efek samping. hanya ada demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri ditempat suntikan setelah dilakukan imunisasi ialah reaksi normal dan akan menghilang dalam 2 sampai 3 hari. Kejadian setelah imunisasi yang serius jarang terjadi.
Apakah vaksin MR dapat mengakibatkan autisme?
Hal tersebut idak benar! Hingga saat ini tidak ada bukti yang mendukung bahwa imunisasi jenis apapun bisa mengakibatkan autisme.
Apakah imunisasi tersebut wajib dilaksanakan?
Apabila berkaitan dengan kesehatan anak dan ilmu kedokteran, maka hukumnya wajib. Akan tetapi berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 4 tahun 2016, Imunisasi pada dasarnya dibolehkan atau mubah sebagai bentuk ikhtiar agar mewujudkan kekebalan tubuh serta mencegah adanya penyakit tertentu.
Apakah perbedaan vaksin MR dengan vaksin MMR?
Vaksin MR bertujuan mencegah penyakit Campak dan juga Rubella. sedangkan vaksin MMR bertujuan mencegah penyakit Campak, Rubella serta Gondongan.
Apabila anak sudah mendapat vaksin campak atau MMR, apakah nantinya akan ikut imunisasi MR lagi?Ya. Dalam kampanye imunisasi MR tersebut semua anak dengan usia 9 bula hingga 15 tahun dianjurkan ikut tanpa harus mempedulikan status imunisasi sebelumnya, karena ini kampanye.
Kenapa diberikan vaksin MR bukan MMR?
Pada saat ini pemerintah sedang memprioritaskan pengendalian Campak serta Rubella, karena bahaya komplikasinya berat dan mematikan. Apabila anak sudah mendapat imunisasi MMR, masih perlu mendapatkan imunisasi MR? Ya tentu. Agar memastikan kekebalan tubuh terhadap penyakit Campak dan Rubella. Imunisasi MR ini aman diberikan kepada anak yang telah mendapatkan vaksin MMR.
Jika anak sudah diimunisasi Campak, apakah masih perlu mendapat imunisasi MR?
Ya, supaya mendapatkan kekebalan terhadap Rubella. Imunisasi MR ini aman untuk anak yang sudah mendapatkan 2 dosis imunisasi Campak. Apabila seseorang yang tidak diimunisasi maka akan mengakibatkan kematian, penyakit berat, bahkan kecacatan permanen yang dapat mengancam jiwa, berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dapat dipercaya, maka imunisasi tersebut hukumnya wajib.
Simak juga;
EmoticonEmoticon