Apa Itu Impetigo? - Impetigo merupakan infeksi permukaan kulit, penyakit ini ialah salah satu bentuk dari pioderma (infeksi kulit karena bakteri Staphylococcus, Streptococcus, atau keduanya) yang mudah menular.
Ada 2 jenis impetigo yaitu Impwtigo krustosa , yang ditandai dengan keropeng, ini merupakan impetigo yang paling banyak ditemui, impetigo bulosa yang ditandai dengan benjolan berisi cairan dan Impetigo Krustosa, Impetigo ini ditandai dengan keropeng, biasanya terdapat pada usia 2-5 tahun, dikarenakan sistem kekebalan tubuh anak yang belum berkembang sempurna. Impetigo krustosa ialah infeksi kulit bakteri yang sering ditemui pada anak, terutama pada anak yang tinggal di iklim yang panas dan lembab.
Gejalanya timbul 1-3 hari setelah infeksi. Kelainan kulit tersebut diawali dengan kemerahan yang mendatar pada kulit dan dengan cepat berubah menjadi benjolan seperti jerawat, berisi cairan ataupun nanah yang berukuran kurang lebih 2 cm. Benjolan tersebut dapat pecah, dan mengeluarkan cairan atau isi nanah. lalu mengering sehingga meninggalkan keropeng tebal yang berwarna kuning seperti madu. Apabila keropeng dikelupas, maka akan terdapat luka dangkal yang merah dan basah dibawahnya. Kelainan kulit terutama disekitar lubang hidung dan mulut, karena dianggap sebagai sumber infeksi, dan juga dapat ditemui di lengan ataupun tungkai, dan jarang sekali mengenai telapak tangan maupun telapak kaki. Ada beberapa benjolan yang berkumpul di suatu area atau bergabung satu dengan yang lainnya sehingga menjadi besar.
Benjolan tersebut biasanya tidak nyeri, akan tetapi sesekali terasa gatal. Apabila kelainan kulit tersebut disentuh ataupun digaruk, maka kuku yang menggaruk bisa menjadi pembawa bakteri dan mengakibatkan benjolan baru pada kulit lain yang disentuh oleh kuku tersebut. Kemerahan atau bengkak disekitar kelainan kulit jarang ditemui. Gejala yang paling sering ditemui ialah demam dan pembesaran kelenjar getah bening Jika tidak segera diobati, dapat sembuh spontan dalam beberapa minggu tanpa bekas luka.
Impetigo Bulosa
Impetigo bulosa ditandai dengan benjolan yang berisi cairan, dan sering ditemui pada bayi yang baru lahir, tapi, juga bisa ditemui pada anak dan juga dewasa. benjolan kecil tersebut dapat dengan cepat membesar menjadi benjolan besar yang berisi cairan. Awalanya cairan tersebut berwarna jernih, lalu menjadi keabu-abuan dan pada akhirnya menjadi kuning gelap. Permukaan benjolan datar dan disekitarnya tidak ada kemerahan, biasanya berukuran kurang dari 3 cm. Benjolan besar sangat rapuh dan mudah pecah, jika sudah pecah mengeluarkan nanah yang berwarna kekuningan dan meninggalkan luka pada dangkal dengan sisik di tepinya.Impetigo ini biasanya ditemukan pada lipatan kulit, misalnya ketiak, leher, dan lipatan paha. Kelainan kulit bisa menyebar hingga ke kulit lain karena garukan dari penderita. pada impetigo bulosa jarang ada kemerahan maupun pembengkakan kelenjar getah bening. impetigo bulosa tidak terlalu menular dibandingkan dengan tipe krustosa dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu beberapa minggu tanpa meninggalkan bekas. Pada bayi, bisa disertai gejala seperti demam, diare dan lemas.
Cara Mengobati Impetigo
Impetigo ialah infeksi ringan yang bisa disembuhkan dengan mudah. Impetigo pun bisa sembuh dengan sendirinya hanya dalam jangka waktu 2 minggu bahkan tanpa meninggalkan bekas luka, akan tetapi. pemberian obat bisa mengurangi rasa tidak nyaman, dan mencegah penyebaran bakteri sehingga mencegah adanya komplikasi. Pengobatan impetigo bisa berupa antibiotik yang di oleskan dikelainan kulit, antibiotik tablet, maupun cairan pembersih.Selalu memperhatikan kebersihan kulit yang terinfeksi sangat penting. Karena kulit yang terinfeksi harus dicuci dengan air dan sabun, tambahkan cairan desinfektan. Terutama pada impetigo adalah antibiotik, umumnya antibiotik yang dioleskan di luka. Antibiotik topikal mempunyai beberapa keuntungan, misalnya dapat digunakan hanya saat dibutuhkan, tidak mahal, dan efek samping rendah. Antibiotik topikal yang biasanya digunakan untuk impetigo ialah Mupirocin atau Asam Fusidat karena efektif dan bisa ditoleransi dengan baik. Antibiotik tersebut dioleskan dikulit yang terinfeksi, 3 kali dalam sehari setelah dibersihkan selama 3-5 hari. Sebelum mengoleskan antibiotik, keropeng bisa dilepas terlebih dulu. Efek samping antibiotik jarang sekali ditemui. Antibiotik berbentuk tablet diberikan kepada penderita yang tidak dapat mentoleransi antibiotik topikal dan perlu dipertimbangkan untuk penderita dengan kelainan kulit yang luas atau gejala berat. Antibiotik tablet yang bisa diberikan ialah Eritromisin, Amoksilin, dan golongan Sefalosporin selama 10 hari.
Simak juga;
EmoticonEmoticon