ASI (Air Susu Ibu) merupakan makanan terbaik bagi bayi, ASI memiliki kelebihan yang tidak didapatkan dari susu formula. Memberikan ASI eksklusif terkadang tidak selamanya berjalan dengan lancar. Hal yang sering dikhawatirkan oleh para ibu dan sering membuat kepanikan ialah berkurangnya pasokan ASI.
Hampir 4 % Ibu yang mengalami pasokan ASI rendah memiliki masalah medis tertentu misalnya masalah pada kelenjar tiroid, gangguan hormonal, pernah melakukan operasi payudara, atau mengalami pendarahan berat ketika melahirkan.
Rendahnya pasokan ASI juga dapat dipengaruhi karena masalah kesuburan, misalnya wanita dengan kondisi yang dapat mangakibatkan masalah ovulasi (Polycystic Ovary Syndrome) memiliki kelenjar susu yang kurang berfungsi dengan baik.
Cara Agar ASI Lancar
Biasanya tidak semua ibu yang baru melahirkan mempunyai air susu yang sama lancarnya, bahkan ada yang tidak keluar sama sekali ada juga yang keluar namun hanya sesikit sehingga tidak mencukupi kebutuhan anak untuk mwnyusuinya.
Apabila anda mengalami hal yang serupa, dan menginginkan ASI yang banyak maka makanlah kulup dari daun kecipir atau ketela yang berwarna merah atau jugaa daun pepaya, insya Allah dengan kulup-kulupan ini ASI Anda akan segera lancar.
Faktor -Faktor Penyebab ASI Kurang Lancar:
- Memberikan si buah hati susu formula tambahan. Pada dasarnya, semakin banyak si kecil menyusui secara langsung dari payudara ibu, tubuh ibu akan secara otomatis memproduksi lebih banyak ASI. Jadi bila si buah hati mengkonsumsi susu formula tambahan, konsumsi ASI si kecil akan berkurang, sehingga pada akhirnya produksi ASI juga akan berkurang.
- Menghentikan proses menyusui sebelum si buah hati selesai menyusui juga dapat mengganggu produksi ASI. Selain itu, ASI yang keluar pada tahap akhir menyusui mengandung kadar lemak yang lebih tinggi, sehingga membantu bertambahnya berat badan si kecil.
- Jadwal menyusui yang terlalu ketat jhal tersebut malah akan mengganggu siklus produksi susu ibu. Susuilah si kecil kapan saja dia lapar dan membutuhkan ibu.
- Bayi yang mengantuk. Dalam beberapa minggu pertama, beberapa bayi tidur setiap saat dan hanya menyusui dalam periode singkat. Sebaiknya tetap susui si kecil setidaknya setiap 2 jam sekali pada siang hari dan setidaknya setiap 4 jam sekali pada malam hari untuk menjaga produksi ASI.
- Si buah hati mengalami bingung puting. Penghisapan susu dari botol dengan dot jauh lebih mudah daripada menghisap ASI dari payudara ibu. Jadi bila si buah hati sudah terbiasa minum dari botol, bisa jadi ia akan menolak menyusui langsung dan lebih memilih meminum ASI dari botol
- Hanya menyusui pada satu payudara saja. Jika anda ingin meningkatkan produksi ASI, susuilah si buah hati secara bergantian antara payudara kanan dan kiri.
- Ibu yang menyusui, kembali bekerja sebelum si buah hati berusia 6-8 minggu. Beri waktu bagi tubuh untuk mengembangkan suplai ASI secara mencukupi. Setelah kembali bekerja, pompa ASI secara rutin dan terus susui si buah hati secara langsung saat anda berada di rumah.
- Anemia. Ibu yang menyusui mengalami anemia juga memiliki resiko tinggi mengalami tersumbatnya saluran ASI dan mastitis.
- Kehamilan., Perubahan hormon selama masa kehamilan mengakibatkan berkurangnya produksi ASI. Ibu yang menyusui mengalami penurunan berat badan yang terlalu cepat. Selama menyusui, disarankan agar berat badan ibu tidak turun lebih cepat dari ½ kg per minggu atau sekitar 2 kg per bulan. Selama masih menyusui, berolahragalah dengan bijak dan konsumsi sekitar 1800 kalori per hari. Hindari obat ataupun minuman penurun berat badan. Bila plasenta tidak diangkat secara baik atau bila ibu menyusui mengalami nifas yang berlangsung lebih dari 6 minggu. Si kecil diberikan MPASI sebelum dia berumur 6 bulan. Hal ini mengakibatkan dia akan menyusui lebih sedikit, sehingga produksi ASI juga akan berkurang.
- Obat KB hormonal akan mengurangi supply ASI. Itu sebabnya sebaiknya tidak mengkonsumsi obat KB hormonal sebelum minggu ke 6 sampai ke-8 setelah melahirkan, agar tubuh memiliki waktu untuk menyiapkan cadangan ASI yang mencukupi sebelum ‘diganggu’ oleh hormon tambahan.
- Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antihistamine dan beberapa decongestant, obat penurun berat badan atau penekan nafsu makan, vitamin B-6 dosis tinggi dan lain sebagainya, bisa mengurangi produksi ASI. Jadi sebelum ibu mengkonsumsi obat-obatan tertentu pada saat menyusui, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter tentang efeknya terhadap proses menyusui.
- Konsumsi alkohol dan kafein yang berlebihan, Batasi konsumsi kafein kurang dari 4-5 cangkir kopi per hari dan batas konsumsi alkohol sampai kurang dari satu kali per hari.
- Rokok Ibu menyusui yang merokok lebih dari 20 batang rokok sehari sering mengalami penurunan produksi ASI dan berat badan bayi mereka juga bertambah lebih lambat.
EmoticonEmoticon